Senin, 26 Maret 2012

LIBURAN KE DIENG

Liburan SMA setelah menempuh UAS dan UN, sekolah saya mengadakan liburan ke Jogja dan Dieng dan tentunya dengan biaya yang, WOW. Cuma karena sudah disosialisasikan dari awal masuk kelas 3 SMA, hampir semua siswa bisa ikut. Awalnya kami jalan dari jakarta dengan menggunakan sebuah bus yang cukup besar, untuk menampung seluruh siswa dibutuhkan sekitar lima bus.
Awalnya semua merasa gembira saat perjalanan baru dimulai, dan akhirnya belum sampai setengah, seperempat,seperlapan bahkan belum sampai seperseratus dari perjalanan sudah banyak yang menundukan kepala ingin muntah. Didalam bus hampir semua siswa memegang obat anti mabuk perjalanan, bahkan ada teman saya yang berjualan obat mabuk dibus, hahaha. Saya sudah terbiasa pulang kampung ke jawa tengah naik bus jadi sudah terbiasa dan ga mabuk. Saya sengaja duduk dibagian depan, karena disana banyak makanan dan cemilan. Sahabat saya cewek yang duduk dibelakang tersugesti oleh teman-teman saya yang mabuk perjalanan, dan hasilnya dia ikut muntah. Saya pun menariknya untuk duduk didepan dengan saya agar dia tidak ikut muntah karena melihat teman saya yang mabuk perjalanan. Didepan saya mencoba mengajak dia ngobrol dan bercanda dan akhirnya dia tidak muntah-muntah lagi, dia pun sampai bisa tertidur pulas. Saya pun berusaha memejamkan mata, karena perjalanan masih sangat jauh, namun yang ada saya ga bisa tidur. Itu akibat ulah sang supir yang jalannya ga bisa selow. tiap belokan berasa diajak ngedrift kayak di film "Tokyo Drift". Tapi yang ada jantung dag dig dug ngeri ini bus nyungsep, hahaha. Saya pun mencoba makan-makanan yang ada dan meminum obat anti mabuk, agar berasa ngantuk dan bisa tidur. Cara itu berhasil, saya tidur hingga sampai di suatu restoran tempat kami singgah untuk ISHOMA. Lumayan udah hampir setengah jalan. Setelah ishoma kami pun melanjutkan perjalanan.
Dipercepat sedikit, kami pun sampai ditujuan pertama kami. Selamat datang di Dieng. Tepatnya jam menunjukan jam 8 malam, disana kami singgah dan menginap disuatu hotel ******. Kami dipersilahkan makan dulu disuatu ruangan, selesai makan kami dikumpulkan disebuat taman dihotel tersebut, mendengar sambutan dari pihak hotel dan tur geit. Pihak hotel menyebutkan bahwa fasilitas dihotel tersebut adalah sebuah AC yang otomatis, "semakin pagi AC tersebut akan semakin dingin". Kelihatannya hebat, saya sudah tidak sabar ingin masuk kedalam kamar hotel. Sesampainya didalam hotel saya melihat ada dua buah spring bad, karena dalam satu kamar diisi oleh 6 orang lumayanlah. Teman saya pun langsung menyambut salah satu Spring bad tersebut dengan gaya superman, daaaaaaaaaaann jeduuuuuuk, Ternyata salah satu kasur tersebut adalah bagian bawah dari spring bad yang keras, don't try this at home. Yang membuat saya bingung dari kamar tersebut adalah AC yang tadi disebutkan, ternyata kami ditipu. Karena tidak ada satupun AC yang ada dikamar tersebut, hemmmm. Dan satu lagi "Kamar Mandi", where is kamar mandi? dengan bingung kami melongo kesekitar kamar dan kami hanya melihat sebuah lemari besar dengan tiga pintu. Saya membuka lemari tersebut sambil berfikir, "masa iya mau buang air didalem lemari?". Dan ternyata benar apa yang saya pikirkan, kami harus buang air besar didalam lemari, karena kamar mandinnya memang ada disalah satu pintu lemari, hahahaha. Setelah menemukan kamar mandi kami pun silih berganti mandi, salah satu teman saya mendapat giliran terakhir karena dia ingin buang air besar juga. setelah mandi kami pun istirahat sambil main kartu dikamar. Dan teman saya yang terakhir mandi masih dikamar mandi. Setelah dia selesai mandi semua tampak biasa saja. Kami pun melanjutkan main kartu, ketika jam menunjukan pukul 12 lewat tiba-tiba air dikamar mandi pun menyala sendiri, seakan ada orang yang sedang buang air, namun tak ada satupun dari kami yang didalam. Kami pun bingung dan takut, namun salah satu dari kami ada yang ingin kencing, saya menyuruhnya menunggu sampai suara air dikamar mandi berhenti. Tak lama suara air dari kamar mandi pun berhenti, teman saya pun masuk tapi saya yang jadi body guard untuk ikut masuk. cukup lama saya dan teman saya dikamar mandi karena kami ngeroko dulu. Dan tidak ada yang aneh dari kamar mandi tersebut, lalu kami keluar dari kamar mandi. Teman saya yang lain pun masih asik main kartu, tak lama dari saya keluar dari kamar mandi suara air pun berbunyi lagi, alhasil kami semua loncat kekasur, mengenakan selimut dan tidur. Kami pun tetap tidak bisa tidur, jam sudah menunjukan pukul 1 pagi, saya pun ingat akan kata panitia hotel, bahwa AC yang tersedia akan semakin dingin pada saat pagi, dan sekarang dinginnya bukan main. Saya dan teman saya berniat mengambil teh panas didekat lobby hotel yang telah disediakan, ketika menuju lobby saya melihat sebuah temperatur suhu dan ternyata suhu di Dieng saat ini adalah dibawah 10 derajat celcius sekitar 5-6 derajat, saya harus bilang WOW.  Pagi harinya kami sudah dibangunkan sekitar pukul empat pagi, karena ada jadwal melihat SUNRISE, padahal masih ngantuk, tapi suara air sudah tidak ada lagi dari kamar mandi, saya melihat keluar hotel dari kamar terlihat cuaca agak mendung, dan tentu menambah dingin suasana, saya dan teman saya kembali menuju lobby, kali ini kami mengambil kopi panas, karena kami sangat ngantuk kurang tidur. Kembalilah saya melihat temperatur suhu, dan sekarang suhunya adalah dibawah lima, sekitar 1-2 derajat, petugas lobby berkata, "kenapa mas kaget?", klo ujannya gede bisa sampe -2 derajat disini, gila ini namanya freezer. Sambil menuju kepuncak gunung untuk melihat sunrise tur geit kami tak berhenti bercerita, padahal kami belum tentu mendengarkan, karena sibuk menangkal dingin. Tapi ada satu hal yang menarik perhatian saya dari cerita tur geit tersebut, adalah mengenai gembel Dieng. Gembel disini berbeda dengan gembel di Jakarta, disini gembel adalah seorang anak kecil yang memiliki kelainan pada rambut dan kulitnya, rambut anak tersebut seperti rambut anak-anak reage tapi ini alamai bawaan dari lahir. Konon kalau rambutnya dicukur sebelum orang tua anak tersebut melakukan ritual atau simpelnya selametan (sajen), anak tersebut akan sakit dan paling parah adalah kematian. Dan cerita tersebut tidak bohong, kami beberapa kali melihat anak kecil yang rambutnya seperti anak reage dalam perjalanan menuju puncak.
Beberapa aktivitas di Dieng kami lakukan seperti, kekawah sikancil dan beberapa candi peninggalan nenek moyang yang ada disana. Kami pun sebenarnya melanjutkan perjalanan ke Jogja juga tapi saya hanya menceritakan liburan saya di Dieng, dan sekian dari saya, terima kasih.

Ditulis Oleh : Galih Prakoso RA
www.gunadarma.ac.id

Tokoh Wayang SEMAR

Menurut sejarawan Prof. Dr. Slamet Muljana, tokoh Semar pertama kali ditemukan dalam karya sastra zaman Kerajaan Majapahit berjudul Sudamala. Selain dalam bentuk kakawin, kisah Sudamala juga dipahat sebagai relief dalam Candi Sukuh yang berangka tahun 1439.
Semar dikisahkan sebagai abdi atau hamba tokoh utama cerita tersebut, yaitu Sahadewa dari keluarga Pandawa. Tentu saja peran Semar tidak hanya sebagai pengikut saja, melainkan juga sebagai pelontar humor untuk mencairkan suasana yang tegang.
Pada zaman berikutnya, ketika kerajaan-kerajaan Islam berkembang di Pulau Jawa, pewayangan pun dipergunakan sebagai salah satu media dakwah. Kisah-kisah yang dipentaskan masih seputar Mahabharata yang saat itu sudah melekat kuat dalam memori masyarakat Jawa. Salah satu ulama yang terkenal sebagai ahli budaya, misalnya Sunan Kalijaga. Dalam pementasan wayang, tokoh Semar masih tetap dipertahankan keberadaannya, bahkan peran aktifnya lebih banyak daripada dalam kisah Sudamala.

Dalam perkembangan selanjutnya, derajat Semar semakin meningkat lagi. Para pujangga Jawa dalam karya-karya sastra mereka mengisahkan Semar bukan sekadar rakyat jelata biasa, melaikan penjelmaan Batara Ismaya, kakak dari Batara Guru, raja para dewa.

Terdapat beberapa versi tentang kelahiran atau asal-usul Semar. Namun semuanya menyebut tokoh ini sebagai penjelmaan dewa.
Dalam naskah Serat Kanda dikisahkan, penguasa kahyangan bernama Sanghyang Nurrasa memiliki dua orang putra bernama Sanghyang Tunggal dan Sanghyang Wenang. Karena Sanghyang Tunggal berwajah jelek, maka takhta kahyangan pun diwariskan kepada Sanghyang Wenang. Dari Sanghyang Wenang kemudian diwariskan kepada putranya yeng bernama Batara Guru. Sanghyang Tunggal kemudian menjadi pengasuh para kesatria keturunan Batara Guru, dengan nama Semar.
Dalam naskah Paramayoga dikisahkan, Sanghyang Tunggal adalah anak dari Sanghyang Wenang. Sanghyang Tunggal kemudian menikah dengan Dewi Rakti, seorang putri raja jin kepiting bernama Sanghyang Yuyut. Dari perkawinan itu lahir sebutir mustika berwujud telur yang kemudian berubah menjadi dua orang pria. Keduanya masing-masing diberi nama Ismaya untuk yang berkulit hitam, dan Manikmaya untuk yang berkulit putih. Ismaya merasa rendah diri sehingga membuat Sanghyang Tunggal kurang berkenan. Takhta kahyangan pun diwariskan kepada Manikmaya, yang kemudian bergelar Batara Guru. Sementara itu Ismaya hanya diberi kedudukan sebagai penguasa alam Sunyaruri, atau tempat tinggal golongan makhluk halus. Putra sulung Ismaya yang bernama Batara Wungkuham memiliki anak berbadan bulat bernama Janggan Smarasanta, atau disingkat Semar. Ia menjadi pengasuh keturunan Batara Guru yang bernama Resi Manumanasa dan berlanjut sampai ke anak-cucunya. Dalam keadaan istimewa, Ismaya dapat merasuki Semar sehingga Semar pun menjadi sosok yang sangat ditakuti, bahkan oleh para dewa sekalipun. Jadi menurut versi ini, Semar adalah cucu dari Ismaya.
Dalam naskah Purwakanda dikisahkan, Sanghyang Tunggal memiliki empat orang putra bernama Batara Puguh, Batara Punggung, Batara Manan, dan Batara Samba. Suatu hari terdengar kabar bahwa takhta kahyangan akan diwariskan kepada Samba. Hal ini membuat ketiga kakaknya merasa iri. Samba pun diculik dan disiksa hendak dibunuh. Namun perbuatan tersebut diketahui oleh ayah mereka. Sanghyang Tunggal pun mengutuk ketiga putranya tersebut menjadi buruk rupa. Puguh berganti nama menjadi Togog sedangkan Punggung menjadi Semar. Keduanya diturunkan ke dunia sebagai pengasuh keturunan Samba, yang kemudian bergelar Batara Guru. Sementara itu Manan mendapat pengampunan karena dirinya hanya ikut-ikutan saja. Manan kemudian bergelar Batara Narada dan diangkat sebagai penasihat Batara Guru.
Dalam naskah Purwacarita dikisahkan, Sanghyang Tunggal menikah dengan Dewi Rekatawati putra Sanghyang Rekatatama. Dari perkawinan itu lahir sebutir telur yang bercahaya. Sanghyang Tunggal dengan perasaan kesal membanting telur itu sehingga pecah menjadi tiga bagian, yaitu cangkang, putih, dan kuning telur. Ketiganya masing-masing menjelma menjadi laki-laki. Yang berasal dari cangkang diberi nama Antaga, yang berasal dari putih telur diberi nama Ismaya, sedangkan yang berasal dari kuningnya diberi nama Manikmaya. Pada suatu hari Antaga dan Ismaya berselisih karena masing-masing ingin menjadi pewaris takhta kahyangan. Keduanya pun mengadakan perlombaan menelan gunung. Antaga berusaha melahap gunung tersebut dengan sekali telan namun justru mengalami kecelakaan. Mulutnya robek dan matanya melebar. Ismaya menggunakan cara lain, yaitu dengan memakan gunung tersebut sedikit demi sedikit. Setelah melewati bebarpa hari seluruh bagian gunung pun berpindah ke dalam tubuh Ismaya, namun tidak berhasil ia keluarkan. Akibatnya sejak saat itu Ismaya pun bertubuh bulat. Sanghyang Tunggal murka mengetahui ambisi dan keserakahan kedua putranya itu. Mereka pun dihukum menjadi pengasuh keturunan Manikmaya, yang kemudian diangkat sebagai raja kahyangan, bergelar Batara Guru. Antaga dan Ismaya pun turun ke dunia. Masing-masing memakai nama Togog dan Semar.


Silsilah dan Keluarga
Dalam pewayangan dikisahkan, Batara Ismaya sewaktu masih di kahyangan sempat dijodohkan dengan sepupunya yang bernama Dewi Senggani. Dari perkawinan itu lahir sepuluh orang anak, yaitu:
        Batara Wungkuham
        Batara Surya
        Batara Candra
        Batara Tamburu
        Batara Siwah
        Batara Kuwera
        Batara Yamadipati
        Batara Kamajaya
        Batara Mahyanti
        Batari Darmanastiti
Semar sebagai penjelmaan Ismaya mengabdi untuk pertama kali kepada Resi Manumanasa, leluhur para Pandawa. Pada suatu hari Semar diserang dua ekor harimau berwarna merah dan putih. Manumanasa memanah keduanya sehingga berubah ke wujud asli, yaitu sepasang bidadari bernama Kanistri dan Kaniraras. Berkat pertolongan Manumanasa, kedua bidadari tersebut telah terbebas dari kutukan yang mereka jalani. Kanistri kemudian menjadi istri Semar, dan biasa dipanggil dengan sebutan Kanastren. Sementara itu, Kaniraras menjadi istri Manumanasa, dan namanya diganti menjadi Retnawati, karena kakak perempuan Manumanasa juga bernama Kaniraras

Sumber : www.google.com
 www.wikipedia.com


www.gunadarma.ac.id

Kewajiban Warga Negara Indonesia

Menjadi seorang warga Negara yang hidup dibawah naungan pemerintahan suatu Negara pasti memiliki hak dan kewajiban tertentu yang harus dijalankan sebagaimana perannya sebagai warga Negara, namun apa saja hak-hak yang boleh dituntut oleh seorang warga Negara.
Pengertian Kewajiban
Keajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof Dr Notonagoro) . Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus di lakukan dengan penuh rasa tanggung jawab .
Berikut adalah kewajiban warga negara Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945 :
-    Wajib menaati hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat 1 UUD 1945 berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya .
-    Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara pasal 27 ayat 3 UUD 1945 menyatakan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
-    Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain pasal 28J ayat 1 mengatakan setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain
-    Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang pasal 28J ayat 2 menyatakan dalam menjalankan hak dan kebebasannya , setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untunk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral , nilai-nilai agama , keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis
-    Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menyatakan tiap tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
Di bawah ini contoh kewajiban dasar dari seorang warga negara indonesia :
1.       Wajib menjunjung hukum dan pemerintah
2.       Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
3.       Wajib ikut serta dalam pembelaan negara
4.       Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain
5.       Wajib tunduk pada pembatasan yang ditetapkan dengan undang undang untuk menjamin pengakuan , serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain
6.       Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara serta
7.       Wajib mengikuti pendidikan dasar



Ditulis oleh : Galih Prakoso RA

www.gunadarma.ac.id

HAK SEORANG WARGA NEGARA INDONESIA

Menjadi seorang warga Negara yang hidup dibawah naungan pemerintahan suatu Negara pasti memiliki hak dan kewajiban tertentu yang harus dijalankan sebagaimana perannya sebagai warga Negara, namun apa saja hak-hak yang boleh dituntut oleh seorang warga Negara.
Hak yang dimiliki seorang warga Negara indonesia ada beberapa yang sudah diatur dalam suatu undang-undang dasar, yang memiliki arti bahwa hak tersebut murni seutuhnya dan harus didapatkan oleh seorang warga Negara Indonesia.
Dibawah ini Hak Warga Negara Indonesia menurut UUD 1945 :
-          Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak . Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2)
-          Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan . Maksudnya setiap orang berhak untuk hidup dan kehidupannya (pasal 28A)
-          Hak atas kelangsungan hidup . Maksudnya adalah setiap anak berhak atas kelangsungan hidup , tumbuh , dan berkembang
-          Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat , bangsa , dan negaranya (pasal 28C ayat 2)
-          Hak atas pengakuan , jaminan , perlindungan , dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum (pasal 28D ayat 1)
-          Hak untuk mempunyai hak milih pribadi hak untuk hidup , hak untuk tidak disiksa , hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani , hak beragama , hak untuk tidak di perbudak , hak untuk di akui sebagai pribadi didepan hukum , dan hak untuk tidak di tuntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (pasal 28I ayat 1)
-          Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1)
Hak-hak adalah hak yang harus dimiliki oleh seorang warga Negara Indonesia, karena mereka hidup dan mengakui sebagai warga Negara Indonesia yang juga ikut mendukung pemerintahan Indonesia.

Ditulis oleh : Galih Prakoso R A
www.gunadarma.ac.id